Deskripsi

Randai dalam bahasa Kuantan Singingi juga sering dikaitkan dengan kata ‘berandai-andai’. Sebab dalam penampilan pertunjukan, seseorang sering tampil sebagai sosok di luar dari siapa dirinya. Seolah sedang berandai-andai menjadi diri orang lain. 

Pertunjukan seni randai menampilkan cerita yang disajikan dalam bentuk kisahan (narasi), cakapan (dialog), musik (instrumen dan vokal), serta tarian joget. Randai dipenuhi suasana ceria, gembira dan suka cita. Para pemainnya dibatasi dengan lingkaran yang kemedian dileburkan dengan penonton pada saat berjoged bersama. Permainan Randai di Kuantan Singingi saat ini umumnya dimiliki oleh setiap kampung, dimana setiap kampung memiliki tim khusus. Anggotanya bisa mencapai 20 hingga 30 orang. Semua orang bisa bergabung menjadi anggota randai. Para anggota randai ini disebut anak randai, sementara untuk pimpinannya disebut induk randai. Induk randai adalah seorang yang memiliki kemampuan bercerita, mampu menjadi sutradara dan bisa melatih anak-anak randai. Ada juga sebutan ketua randai, yakni sebutan untuk pimpinan kelompok yang mengurusi ihwal administratif ke pihak luar, sebab induk randai khusus untuk mengelola internal kelompok. 

Pada masa dahulu, kekuatan budaya Islam sangat kuat di tengah masyarakat Kuantan Singingi, sehingga para anak randai hanya dimainkan oleh laki-laki. Jika ada peran perempuan yang harus dimainkan, biasanya tokoh laki-laki lah yang memerankannya. Hal ini untuk melindungi martabat kaum perempuan sebab umumnya pertunjukan ini dilakukan pada malam hari. 


Pertunjukan Randai Kuantan bisa kita saksikan pada acara-acara khalayak seperti pesta pernikahan, khitan, syukuran, kelahiran anak dan sebagainya. Durasi pertunjukannya bisa memakan waktu 3 hingga 4 jam lamanya, tergantung pada alur cerita yang ditampilkan. Para anak randai menggunakan pakaian sesuai dengan perannya masing-masing. Di awal dulu soal pakaian ini tak begitu diperhatikan. Anak randai bisa memakai pakaian biasa. Namun saat ini bahkan setiap kelompok umumnya telah memiliki seragam untuk penampilan. Ada juga yang tetap disesuaikan dengan tokoh yang dimainkannya. 

Joged menjadi unsur yang sangat penting dalam pertunjukan randai. Joged ini nantinya akan melambangkan kebersamaan, terutama setelah lingkaran yang dibuat oleh para pemain lebur dengan penonton. Dengan kekuatan randai, berandai-andai mampu menyatukan nilai-nilai kebersamaan dan unsur hiburan.

Foto